Senin, 23 Januari 2012

In Seoul (Sequel in New York)



Title : In Seoul
Cast : Seohyun SNSD, Kyuhyun Super Junior
 Selamat Membaca :)
Semuanya sudah kembali ke Seoul, tapi waktu untuk istirahat itu tak ada, harus kembali
bekerja sesuai jadwal yang sudah diberikan oleh manager.
Saat ini Seohyun sedang duduk santai, dikamarnya dengan ditemani boneka keroro nya. Memeluk boneka itu seakan tak boleh lepas dari pelukannya. Pikirannya kembali pada beberapa waktu lalu, saat raganya berada di New York. Pada saat malam yang begitu dingin, saat dimana dia bertemu dengan Kyuhyun di sebuah café di hotel yang mereka tempati.
“Begitu mengejutkan” gumamnya, mengingat perkataan Kyuhyun padanya beberapa waktu lalu. Kalau boleh jujur, dia tak mengerti, mengapa Kyuhyun bisa berbicara seperti itu padanya. “Apa maksudnya?”
Kakinya menekuk, lalu menaruh keroronya diatas dengkulnya. “Dia begitu banyak misteri, terkadang begini lalu terkadang begitu” ocehnya didepan ‘keroro’, dia seakan bisa berbicara dengan bonekanya.
Tapi pertemuan yang begitu mengejutkannya itu, tak pernah dia beri tahu siapapun. Hanya untuk dirinya sendiri.
Dia tersenyum-senyum sendiri. Membayangkan wajah Kyuhyun yang tampan sedang bernyanyi diatas panggung dengannya.
Bunyi ketukan pintu menggema diruang tidurnya, dengan sigap Seohyun beranjak dari duduknya dan segera membukakan pintu.

-***-

Seohyun dan kedelapan saudarinya keluar dari ruang rapat, mereka baru saja menyelesaikan suatu permasalahan disana. Mereka keluar dan bingung harus kemana, mereka lelah dan ingin berpergian, tapi suasana tak mendukung.
“Aku ingin pergi untuk meminum segelas coffee late, ada yang ingin ikut?” ucap Taeyeon saat mereka sudah berada di depan receptionis. Ketujuh  gadis lainnya saling pandang, mencari persetujuan. Tapi Seohyun dia terdiam, pikirannya langsung kembali pada waktu yang lalu setelah mendengar coffee late. Ya, kenangan saat di New York, sebuah coffee late yang membuatnya bisa berbicara dengan Kyuhyun.
“Aku, Tiffany dan Yoona akan ikut, dan sisanya ingin disini” Yuri memberikan jawaban, dan Taeyeon hanya mengangguk lalu berjalan menuju pintu keluar.
Seohyun tersadar, dia belum memberikan jawaban. Dia bingung, ingin disini atau ikut dengan Taeyeon. Tapi dengan cepat otaknya memilih untuk disini. “Aku disini ya”
Yuri mengangguk, dan pergi mengikuti Taeyeon yang sudah lebih dahulu berjalan.
Seohyun masih berdiri di tempatnya, sedangkan yang lain kembali ke tempat dimana mereka latihan.  Dan Seohyun tak sadar akan hal itu, karena Kyuhyun dan semua member Super Junior datang dari pintu utama. Mereka datang dengan pakaian casual mereka yang ditutupi oleh jacket untuk melindungi mereka dari dingin. Dan Seohyun terpaku pada sosok yang tak lain adalah Kyuhyun. Pria itu berjalan seperti dialah orang yang paling tampan sedunia.
“Seohyun” sapa Kyuhyun kepadanya, tapi dia hanya bisa memberikan senyuman tipisnya. Kyuhyun pun menghampirinya, dia tak sejalan dengan para hyung-nya.
“kau sendirian? Kemana yang lainnya?”
“sebagian membeli coffee dan sisanya….” Seohyun membalikkan badannya. Ya Tuhan, dia ditinggal, bagaimana bisa dia tak mengetahuinya.
Kyuhyun menatap aneh pada Seohyun yang berdiri tak tenang, “Ada apa?”
“Aku ditinggal, aku harus ke ruang latihan” Seohyun pun pergi, dia hanya bisa melambaikan tangannya dari jarak yang cukup jauh. Dia tak melihat bagaimana wajah Kyuhyun yang sedikit kecewa.
***
            Sudah jam 2 malam, dan para member SNSD baru saja pulang ke dorm mereka. Sungguh hari yang melelahkan bagi mereka. Dari stasiun tv lalu kesana dan stasiun radio ini. Ini benar-benar melelahkan, tapi mereka memang harus bersabar.
Seohyun duduk di sofa tanpa melepas pakaian performnya, dia terlalu lelah hanya untuk mengganti pakaian saja. Dia memejamkan matanya, menghembuskan nafasnya perlahan.
“Aku capek” eluh Sooyoung, yang sekarang ikut duduk disamping Seohyun. Dia juga belum melepaskan kostumnya.
“Aku akan tidur” Hyoyeon dan Jessica pergi ke kamar mereka masing-masing. Begitu juga yang lain, disana hanya tinggal Sooyoung dan Seohyun. Mereka berdua masih menikmati kelelahan mereka di sofa empuk itu.
Suasana sangat hening. Dan ini benar-benar sepi, semuanya sudah terlelap dikamar masing-masing.
“Seohyun” Sooyoung menoleh pada Seohyun. “Jujur padaku” ucap Sooyoung dan ini benar-benar membuat gadis itu bingung. Apa maksud dari kakak perempuannya itu?
“Apa?” jawab Seohyun dengan kikuk.
Sooyoung menyunggingkan senyumannya, seperti ingin mengerjai Seohyun. Dan Seohyun sedikit ngeri dengan senyuman Sooyoung yang seperti itu. Tapi dia mencoba untuk bersikap biasa.
“Tadi, aku melihat kau berbicara dengan Kyuhyun oppa. Apakah kalian…..” belum Sooyoung melanjutkan pertanyaannya, tapi Seohyun sudah menggeleng dan mengibaskan kedua tangannya didepan Sooyoung dan itu membuat Sooyoung semakin memperlihatkan wajah jahilnya.
“Aku belum menyelesaikan kalimatku, kenapa kau begitu takut”
Ya, Seohyun takut kalau digosipkan yang tidak-tidak oleh Sooyoung. Makanya dia bersikap seperti itu didepan Sooyoungg, dia takut ditanya yang aneh-aneh oleh eonninya yang satu ini. Mereka memang dekat, tapi untuk urusan seperti ini, Seohyun takut.
Seohyun mencoba mencari-cari kata yang bagus agar Sooyoung tak membicarakan hal aneh ini. Tapi tak bisa, otaknya seakan buntu, akhirnya hanya kata yang biasa. “Aku tidak apa-apa eonni. Kita hanya teman dan aku lelah, aku ingin tidur. Jaljayo”
Seohyun langsung beranjak dari sofa dan berjalan menuju kamar tidurnya. Dia tak melihat wajah Sooyoung yang tersenyum evil.

***
            Malam ini, benar-benar sepi, dorm Super Junior tak ramai seperti biasanya. Karena semuanya sudah tidur, kecuali magnae mereka, Cho Kyuhyun. Dia masih asyik dengan gamenya, Starcraft. Matanya tak pernah lelah hanya untuk bermain game ini. Semua pikirannya tertuju pada gamenya, dia tak peduli seluruh anggota tubuhnya lelah. Yang terpenting adalah memenangkan game ini.
Handphone tiba-tiba bergetar tanda bahwa ada pesan yang masuk. Mau tak mau, Kyuhyun harus mempausekan permainannya itu. Tangan kanannya mengambil handphone yang berada disisi kanannya. Senyuman mengembang saat dia membaca pesan singkat itu.
“begitu perhatian, padahal hanya teman” gumam Kyuhyun. “Baiklah aku tidak akan bermain lagi. Aku akan tidur”
Setelah menaruh ponselnya, Kyuhyun pun mematikan gamenya dan pergi tidur kekamar. Hanya dengan sebuah pesan singkat dari seseorang, raja game itu berhenti dari permainannya dan pergi menuju dunia mimpinya.

***
            Langit begitu mendung dan angin yang begitu dingin, membuat Seohyun tak ingin pergi dari tempat tidurnya. Tapi dia tak ingin menjadi pemalas hanya karena cuaca seperti ini. Akhirnya, gadis itu bangun dari alam tidurnya, merapikan seluruh tempat tidur dan membiarkan eonninya masih tertidur.
Dia pun keluar dari kamarnya. Begitu sepi, belum ada yang terbangun kecuali dia. Seohyun pun berjalan menuju dapur, berinisiatif membuatkan sarapan untuk para eonninya, walaupun biasanya Hyoyeon yang membuatkan tapi tak apakan dia mencoba.
Hanya makanan ringan yang dia buat untuk semua saudara perempuannya. Dia rasa sudah cukup untuk mengganjal perut di pagi hari yang dingin ini.
“Selesai” Dia mengambil sebuah roti isi yang dibuat, lalu memakannya. “Enak” dia berkomentar sendiri.
“Seohyun” Jessica keluar dari kamarnya, memandanginya yang asik makan.
“eonni, kau sudah bangun?” Seohyun sedikit kaget dengan bangunnya Jessica sepagi ini. Tak biasanya ratu tidur itu, bangun sepagi ini.
“yeah, aku dikirim pesan oleh Donghae. Dia menyuruhku untuk bangun karena aku tak boleh bangun lama-lama” jawab Jessica, menghampiri Seohyun dan mengambil satu roti.
Seohyun sedikit terkekeh mendengar jawaban Jessica tadi. Pasangan itu begitu lucu.
“kau yang membuat ini?” tanya Jessica, menunjuk roti-roti yang sudah tersedia diatas piring.
Seohyun hanya mengangguk karena mulutnya sekarang penuh dengan roti.
“Sekarang kau dekat dengan Kyu oppa, Seo?” pertanyaan Jessica membuat Seohyun berhenti mengunyah rotinya, dia hampir tersedak, tapi tak jadi karena dia cepat menelan rotinya.
“Kami hanya teman, Eonni. Tidak lebih” elak Seohyun, dia selalu gugup jika ditanya hal seperti ini.
“Jinjjayo? Kalian benar-benar dekat sekarang…”
Seohyun hanya tersenyum gugup, “kami memang dekat, tapi kami belum pacaran”
Jessica meletakkan rotinya diatas piring, lalu pandangannya beralih pada Seohyun. “tapi matamu menjawab benar Seohyun, lihat wajahmu yang memerah karena malu ditanya seperti itu”  kata Jessica, menunjuk mata dan pipi Seohyun.
“Aku… “
“jangan di jawab, aku akan menunggu jawaban yang benar-benar mengejutkan darimu” Jessica beranjak dari duduknya, lalu pergi dari hadapan Seohyun yang bingung dengan perkataannya.

***

Malam ini, malam pertama salju turun ke Seoul. Tak begitu banyak tapi membuat Seohyun senang. Dia ingin keluar dari dorm dan menikmati salju, tapi tak mungkin karena dia adalah public figure. Akhirnya dia hanya bisa menikmati salju –salju yang jatuh dengan lembut ke tanah dari jendela dormnya, tak bisa menikmati secara langsung.
Di ruang tamu hanya dia sendiri, yang lain sedang berada dikamar masing-masing menutupi tubuh mereka dengan selimut dan entahah mungkin berbincang dengan pacar mereka melalui telpon. Tapi untuk Seohyun berbeda, dia hanya berdiri didekat jendela sambil melihat salju turun dari langit dan menuntupi hampir seluruh Seoul.
Dia sedikit merasa bosan. Tapi bingung harus melakukan apa.
Ponselnya bergetar didalam saku celananya, dengan cepat tangannya mengambil ponsel didalam saku celananya. Seohyun tersenyum sesaat itu juga, lalu dengan cepat dia mengambil jacket musim dinginnya dan topi, lalu pergi dari dorm tanpa pamit pada siapapun.

***
            Kini wajah Seohyun tertutup oleh sebuah masker lucu, kepalanya juga ditutupi oleh topi begitu juga badannya ditutupi oleh jacket tebal. Dia berjalan menyusuri jalanan menuju sebuah tempat yang telah dijanjikan seseorang padanya. Dia berhenti tepat disebuah taman yang begitu kosong, hanya ada salju disana. Seohyun perlahan masuk ke dalam taman itu, dia berjalan pelan, menoleh kanan dan kiri. Mencari orang itu.
Lampu taman disana tak begitu terang, tapi cukup untuk menerangi jalan Seohyun. Kakinya melangkah menuju tempat duduk panjang yang terbuat dari kayu yang sudah tersedia disana. Dia duduk di bangku itu.
Kepalanya menoleh kanan dan kiri, matanya tak henti menyapu pemandangan disekitar taman. Telapak tangannya begitu dingin, tapi dia menghiraukannya.
“Seohyun” sesosok laki-laki keluar dari balik pohon besar yang tadi baru saja Seohyun lewati. Lelaki itu tak begitu terlalu kelihatan di mata Seohyun, tapi Seohyun tau siapa pria itu. perlahan pria itu semakin mendekat ke arah Seohyun, dia membawakan sebuket bunga didepannya. Tudungnya membuat wajahnya tak terlihat.
“Hei” sapa pria itu padanya, satu tangannya membuka tudung dikepalanya.
Seohyun mengangkat dagunya dan hanya tersenyum pada pria itu. Dia begitu malu.
“Ini untukmu” pria itu memberikan buket bunga itu pada Seohyun. Dengan tangan yang sedikit gemetar Seohyun menerimanya. Menghirup aroma bunga-bunganya yang begitu harum.
“kamsahamnida” kata Seohyun sopan.
“kau tidak bertanya, mengapa aku datang kesini”
Seohyun kembali gugup, dia meletakkan bunga itu disebelahnya. “itu baru ingin tanyakan. Kyuhyun oppa”
Pria itu duduk disampingnya dan memandangi dirinya, tanpa mengeluarkan satu katapun. Lalu jemari Kyuhyun naik ke atas topi yang Seohyun pakai untuk menyingkirkan salju-salju yang jatuh pada topinya. Kyuhyun menarik kedua sisi bibirnya.
“Aku ingin jujur. Bahwa aku,” Kyuhyun mengambil nafas sebentar. “Aku mencintaimu. Aku kira ini hanya sebuah kekaguman semata, tapi tetapi aku salah. Semakin lama, aku makin menyadari bahwa aku mencintaimu. Dan ini sudah kubuktikan. Aku memang dekat dengan beberapa wanita dan ku yakin kau tau itu siapa. Tapi itu berbeda rasanya. Aku hanya merasakan getarannya saat bersama kau. Bernyanyi, berbicara, menari dan lainnya. Aku hanya ingin jujur padamu”
Seohyun tertegun mendengar ucapan yang terlotar dari bibir Kyuhyun. Dia bisa mencerna semua perkataan Kyuhyun, tapi dia begitu tak percaya dengan ucapan ini. Apakah Kyuhyun sedang kerasukan?
Seohyun terdiam, matanya mengamati mata kecoklatan milik Kyuhyun. Dia berusaha mencari kebenaran yang dibilang oleh Kyuhyun.
“itu benar?” begitu singkat pertanyaan dari Seohyun.
Kyuhyun mengangguk membenarkan semua pernyataannya. “Aku hanya ingin jujur, dan ingin menyatakan cinta padamu. Aku bisa terima, jika kau tak bisa membalasnya.”
Seohyun tertegun sekali lagi. Tangannya meremas jacket tebalnya.
Pikirannya berkecamuk. Apakah harus menerima Kyuhyun? Tapi dia juga ingin jujur pada Kyuhyun tentang perasaannya selama ini. Apakah harus menolak Kyuhyun? Karena takut, itu hanya bualan Kyuhyun saja.
“Terima kasih oppa. Aku …tidak bisa..”
Kyuhyun hanya tersenyum lirih, begitu mengetahui jawaban yang keluar dari bibir Seohyun.  Ini begitu sakit bagi Kyuhyun, karena dia begitu mencintai Seohyun. Tapi gadis itu berkata lain.
Dia beranjak dari tempatnya, dia ingin pergi, tapi tangannya dicegah terlebih dahulu oleh Seohyun. Kyuhyun menatap Seohyun dengan heran.
“Aku belum selesai bicara” ucap Seohyun. “Aku tidak bisa jika perkataanmu itu hanya sebuah kebohongan belaka. Tapi aku bisa, jika itu tulus dari dalam hatimu. Karena aku merasa kau benar-benar jujur. Aku akan menerimamu”
“benarkah?” dia berkata. Seohyun hanya mengangguk dan memberikan sebuah senyuman.
Kyuhyun menarik kedua tangan Seohyun, sehingga gadis itu berdiri dari duduknya. Lalu Kyuhyun mengajak Seohyun berputar-putar, karena dia begitu senang dengan jawaban Seohyun. Kyuhyun berhenti, dia dengan berani memeluk Seohyun, mendekap gadis itu.
Seohyun bisa merasakan deru nafas Kyuhyun melalui telinganya.
“terima kasih, Seo. Saranghae” bisik Kyuhyun tepat di telinga Seohyun, gadis itu hanya tersenyum malu.
Kyuhyun melonggarkan pelukannya, tapi tak melepaskan Seohyun darinya. Dia menundukkan wajahnya untuk bisa melihat Seohyun, begitu juga Seohyun harus harus mengangkat dagunya untuk melihat Kyuhyun. Mereka berdua saling menatap. Wajah Kyuhyun mendekati Seohyun, satu kecupan manis mendarat dikening Seohyun.
“Saranghae”
Salju berjatuhan lebih banyak, membuat malam itu lebih dingin dibanding beberapa jam yang lalu. Tapi mereka begitu menikmatinya. Beruntungnya mereka tak ada yang melihat mereka disana. Malam saju pertama , malam yang begitu tak terduga bagi Seohyun dan juga Kyuhyun.

1 komentar: