Kamis, 02 Februari 2012


Genre : One Shot, Romantic Comedy



Crush On Potato
Beberapa diantara mereka tengah sibuk dengan urusan masing-masing. Terdengar suara gaduh nan riuh dari koridor ruang tunggu para artis. Tapi tak ada satu pun diantara mereka yang coba mencari tahu apa yang terjadi, mereka terlalu asyik dengan apa yang tengah mereka kerjakan.
Duduk di atas salah satu sopa, Shindong bersama laptop di pangkuannya. Begitu juga Yesung yang asyik browsing menjelajah dunia maya. Disampingnya Ryeowook duduk bersandar memejamkan mata mendengar lagu melalui headset yang menyumpal di telinga, sementara Siwon lebih memilih memanfaatkan waktu luang dengan bacaan-bacaan dari kitab suci yang selalu dibawanya kemana pun pergi.
“Ya, semuanya!!! List untuk konser SM Town tahun 2010 ini sudah keluar.” Leeteuk sang leader yang tiba-tiba muncul dari balik pintu lekas memberitahukan. “Nanti kita akan membawakan lagu Bonamana, No Other,  . . .” Ia terputus. “Ah . . . Kyuhyun akan berduet dengan SNSD Seohyun.”
Kyuhyun yang duduk dengan santai bermain game dari I-pad tersentak kaget, “Ne!!!”
“Benar, kau akan berduet dengannya. Jangan lupa mulai besok kau harus sudah mulai latihan, tepat jam 8 malam.”
“8 Malam!!!” Kyuhyun terus saja terkejut.
Leeteuk lekas mengangguk untuk mengiyakan. “Baiklah semuanya, itu saja yang ingin aku sampaikan.”
Tiba-tiba sang Manager menampakkan batang hidungnya dan ikut beremuk dalam ruangan yang tidak terlalu luas itu. “Apa kau sudah memberitahukan pada mereka list untuk SM Town concert nanti?” Tanyanya segera pada Leeteuk.
“Oh, sudah Hyung. Semuanya sudah beres.” Sahutnya dengan yakin.
“Kyuhyun, ingat!! Besok kau harus datang tepat waktu untuk latihan dengan Seohyun.” Sang Manager kembali mengingatkan. “Judul lagu yang akan kalian bawakan adalah Call With All My Heart.”
“Ne!!!” Kyuhyun pun hanya bisa menganggukkan kepala dan coba menyembunyikan perasaannya yang tak karuan. Ia coba memusatkan pikirannya pada game yang tengah dimainkannya. “Oppa!! Oppa!!! Oppa Anyeong!!” Suara yang penuh dengan kehangatan itu berbisik di telinganya. “Selama ini kami tidak begitu akrab, rasanya benar-benar sangat aneh kalau harus berduet dengannya. Apa yang harus aku lakukan?” Ia termenung sambil berpikir di duduknya yang tenang.
Langkah kaki seseorang yang tengah berlari terdengan jelas dan suaranya semakin mendekat, pintu ruang tunggu pun terbuka muncul disana Yoona dengan senyum lebar menghiasi wajahnya. “Donghae Oppa!! Apa kalian melihat Donghae Oppa?” Ia seperti seorang Juliette yang tengah mencari sang Romeo.
Mereka yang duduk bersantai disana hanya bisa menggeleng dan mengangkat bahu untuk menyatakan ketidaktahuan mereka akan keberadaan Donghae.
“Aish . . . Dimana Donghae Oppa?” Benak Yoona. “Kalau begitu aku permisi dulu.” Pamitnya.
“Grandmodeer!!” Panggil Kyuhyun seketika dan coba mencegahnya. “Ya!! Grandmodeer!!!” Teriaknya lagi.
Yoona tak mau menoleh dan beranjak begitu saja dari hadapannya. Kyuhyun pun geram dan bergegas bangkit, Ia berlari kecil mengejar gadis itu. “Grandmodeer!!” Ia lekas meraih pundak gadis itu dan berhasil menghentikannya. “Ya, Apa kau tidak mendengar aku memanggilmu?”
Sejenak mereka pun berdiri mengobrol di lorong koridor, tak tampak satu orang pun yang berlalu-lalang menganggu jalannya perbincangan antara kedua sahabat itu.
“Salah Oppa sendiri, kenapa terus memanggilku Grandmodeer.”
“Bukankah kau memang Neneknya para kijang.” Kyuhyun tertawa lepas setelah mengejek.
“Hhaaa haa, teruslah tertawa!!!” Yoona jengkel. “Kelak aku tidak mau bicara denganmu lagi.”
“Maafkan aku!!!” Kyuhyun sontak terdiam.
“Ada apa? Aku sedang terburu-buru.” Yoona sambil melirik ke arah jam di tangan kirinya.
“Apa kau sudah dengar kalau aku dan Seohyun akan berduet?”
“Apa Oppa juga sudah dengar aku dan Donghae Oppa juga ikut berpartisipasi dalam Dance battle nanti? Ah aku benar-benar sangat senang.”
“Yoona, bisa kau berhenti bicara tentang Your Precious Oppa.” Protes Kyuhyun. “Sekarang aku ingin bicara tentang aku dan Seohyun, aku ingin meminta sedikit saran darimu.”
Yoona pun melemparkan senyum tipis, “Baiklah, aku serius. Sebenarnya ada apa? Apa yang salah? Oppa akan berduet dengan Seohyun, suara kalian yang sangat bagus melengkapi satu sama lain. Kurasa tidak ada yang harus Oppa khawatirkan.”
“Bukan begitu, kau tahu sendiri bahwa aku dan Seohyun tidak begitu akrab, bahkan kami sering kali merasa canggung saat bertemu.” Kyuhyun terputus-putus, Ia tampak begitu malu-malu seperti seekor kucing. Sambil menggaruk kepalanya Ia coba meneruskan tiap kata dari kalimat yang bahasanya semakin sulit untuk dimengerti. “Seohyun . . . dia  . . . apa dia  . . . apa tidak apa-apa . . .”
“Oppa!!! Sebenarnya apa yang ingin kau katakan?” Sela Yoona dengan raut wajahnya yang penuh kebingungan melihat sikap laki-laki itu..
“Aku hanya ingin bertanya bagaimana caranya agar aku tidak canggung lagi saat berada di dekatnya. Biasanya apa yang kalian bahas saat kalian bertemu, sesuatu yang menarik agar dia tidak merasa bosan.” Jelas Kyuhyun.
“Oh . . .”
“Kau tahu? Setiap kali bertemu dan saat hanya kami berdua yang tertinggal di dalam satu ruangan kami biasanya hanya sibuk dengan urusan kami masing-masing, tak ada satupun topic pembicaraan yang bisa membuat kami lebih akrab. Biasanya kami hanya bertanya ‘Apa kabar?’ ‘Kau sudah makan siang?’ dan sebagainya.” Kyuhyun berpanjang lebar.
Yoona pun menggelengkan kepalanya, “Oppa, apa kau menyukai Seohyun? Kalau kau menyukainya katakan saja, tak perlu berpura-pura dan menutupinya. Sebagai Dongsaeng yang baik, aku akan membantumu.” Ia tanpa segan menawarkan pertolongan.
“Seharusnya aku tidak bicara padamu mengenai hal ini, arah pembicaraanmu semakin tidak jelas saja.” Gumam Kyuhyun mendengar tanggapan Yoona.
“Begini bagaimana suasana hati Oppa saat bertemu Seohyun?” Yoona dengan raut wajah seriusnya. “Apa tubuh Oppa gemetar dan mengigil juga panas dingin, lalu dada terasa sesak dan sulit untuk bernapas,  atau seperti ada sesuatu yang singgah di tenggorokan dan sulit untuk mengeluarkannya?”  Terkanya.
“Oh, bagaimana kau tahu?” Kyuhyun membalalakan kedua matanya mendengar terkaan itu.
“Biasanya kalau laki-laki menyukai seorang gadis, mereka pasti akan merasa gugup saat harus berhadapan dengan gadis yang mereka sukai itu.” Jelas Yoona singkat.
“Ah, kau terus saja bercanda.” Kyuhyun menyenggolkan bahunya ke bahu Yoona.
“Akui saja, Oppa!!!”
“Mungkin aku memang menyukainya tapi hanya sebatas kekaguman saja.” Sahut Kyuhyun yang terus saja mencoba mengelak. “Hanya sebatas kekaguman.” Ia menegaskan.
Dari arah belakang seseorang dengan mantap melangkahkan kedua kakinya berjalan mendekati mereka. Ia dengan dua kotak makanan yang terbungkus rapi dalam kantong plastic putih lekas menghampiri mereka berdua. Laki-laki itu tersenyum sambil merangkul kekasih hatinya, Yoona. “Apa yang sedang kalian bicarakan?” Donghae tak ingin ketinggalan berita.
“Kyuhyun Oppa meminta nasehat dariku bagaimana caranya agar tidak canggung saat bersama Seohyun. Kebetulan nanti mereka akan berduet untuk SM Town concert.” Yoona memberitahukan.
“Yeah, kau tidak perlu khawatir bukankah kau biasanya sangat hebat dalam meluluhkan hati seorang gadis. Ajak saja dia mengobrol seperti biasanya, tanya beberapa hal yang menarik agar dia tidak merasa bosan. Bukan begitu Yoong?” Donghae sambil menatap lembut kedua mata gadisnya itu.
“Benar, seperti halnya saat aku bersama Hwae Oppa. Sampai kapanpun aku tidak akan pernah merasa bosan.” Sahut Yoona dengan manis lalu mencubit pipi kiri lelakinya itu dengan mesra.
“Aw . . . sakit!!” Donghae dengan nada manja.
“Maafkan aku Oppa!!” Yoona sambil mengelus pipi Donghae.
“Aish  . . . kalian benar-benar membuatku muak.” Kyuhyun merautkan wajah jijiknya melihat kedua orang itu yang tanpa segan memperlihatkan kemesraan mereka. “Hentikanlah!!” Pintanya.
“Ayo kita makan!! Oppa sudah sangat lapar.” Ajak Donghae dan tak menggubris Kyuhyun.
“Baiklah!!” Yoona memenuhi ajakan itu.
“Kyuhyun, sampai jumpa lagi!!” Pamit mereka serentak lalu memalingkan punggung untuk menjauh dari hadapan Kyuhyun dan meninggalkannya sendiri dengan raut wajah masam.
“Berikan saja Seohyun snack kentang atau Boneka Pororo. Dia sangat menyukai dua hal itu melebihi dari apapun.” Teriak Yoona di sela langkahnya. Ia dan Donghae berpegangan tangan lalu menghilang di balik persimpangan koridor.
“Kentang?? Boneka Pororo??” Kyuhyun coba mencerna masukan pendapat dari sahabatnya. Ia pun ikut berbalik arah memajukan langkahnya untuk kembali ke ruang tunggu.
♥ ♥ ♥
Lampu neon putih yang dipasang beberapa buah di langit-langit, tengah mempelihatkan keagungannya menyinari tiap sudut ruangan. Tak terdengar sedikit pun suara gaduh yang meriuhkan suanana tenang tempat para penyanyi melatih kemampuan vocal mereka. Disana tampak sebuah keyboard lengkap dengan beberapa perlengkapanya serta alat musik lain yang masih tersusun rapi.
Terdengar pintu bergesek dan perlahan terbuka, tampak disana Kyuhyun datang lebih awal tidak seperti biasanya. “Sepertinya masih belum ada siapapun di tempat ini, padalah sudah hampir jam 8.” Gumamnya dalam hati. Ia terus melangkah masuk lalu melemparkan tas ransel yang tadi dikenakannya, ke ujung sopa panjang yang terletak di sisi ruangan.
“Apa kabar!!!” Suara yang halus nan lembut itu menyapanya tiba-tiba, sontak membuatnya kaget dan salah tingkah.
“Hai!!!” Sahut Kyuhyun kaku, Ia tampak kikuk. Jantungnya pun mulai berdegup lebih cepat melebihi lajunya detik jarum jam berdetak. Ia pun teringat pada apa yang Yoona katakan, tubuhnya mulai panas dingin dan gemetar.
“Maafkan aku karena terlambat.” Seohyun membungkukkan punggungnya.
“Tidak apa-apa, sebenarnya aku juga baru datang.” Sahut Kyuhyun dingin, coba sembunyikan suasana hatinya yang tak menentu.
“Dimana Seong Sikyong Oppa?? Bukankah dia yang akan membantu kita latihan hari ini?” Tanya Seohyun sambil melirikkan matanya mencari keberadaan orang itu.
“Ah, benar juga dimana Sikyong Hyung??” Kyuhyun seraya tertawa kecil coba menenangkan pikirannya yang semakin tak karuan.
Kyuhyun dan Seohyun pun berdiri sejenak dengan saling menatap dan berbalas senyum tanpa tahu apa yang harus dilakukan. Terdengar lagi suara pintu yang dibanting dari arah belakang, mereka pun lekas berbalik memalingkan tubuh mencari tahu siapa gerangan orang yang tiba-tiba saja datang dan membuyarkan pikiran mereka.
“Oh, rupanya kalian sudah disini. Kalau begitu kita langsung saja, kebetulan setelah ini masih ada beberapa hal penting yang harus kuurus.” Sikyong tanpa berbasa-basi segera mengambil langkah duduk di bangku dan bersiap memainkan jari-jarinya untuk menciptakan nada-nada yang indah.
“Baiklah kita mulai! 1 . . . 2  . . . 3 . . .”
Seohyun dan Kyuhyun pun mengambil tempat, sambil memegangi kertas lyric. Perlahan menyatukan suara mereka yang merdu dan menciptakan musik yang sangat syahdu.
I really like that he calls
Could meet somebody
I  want to see want to see a lot of
I think make me cry” Mereka mengawali lagu itu.
“Tunggu!! Tahan sebentar.” Sikyong tiba-tiba menghentikan mereka. Raut wajah penuh tanya pun lekas mengarah ke arahnya. “Kyuhyun, kau tampak grogi. Just Relax, aku tahu kau pasti bisa.” Pintanya dengan santai. “Apa kau gugup karena Seohyun di dekatmu?” Godanya.
“Tentu saja tidak.” Bantah Kyuhyun segera.
“Baiklah, Kita ulangi lagi! 1 . . .  2 . . . 3  . . .” Keyboard pun dimainkan.
Kyuhyun dan Seohyun sesekali saling melempar senyum saat satu diantara mereka melakukan kesalahan juga saling membagi tawa saat suara mereka terdengar sumbang. Seperti itu, tanpa mereka sadari detik demi detik berganti menjadi menit waktu pun berlalu hingga malam yang larut datang menghampiri.
“Sampai disini dulu latihannya. Jangan lupa untuk kembali lagi lusa nanti, okay!” Akhir Sikyong.
“Ne!!” Sahut Seohyun dan Kyuhyun serentak. “Sungguh terimakasih untuk hari ini.” Sambung mereka.
Sikyong pun beranjak dari tempat itu dan meninggalkan mereka berduaan disana masih sibuk mengemasi barang-barang yang mereka bawa lalu memasukkannya ke dalam tas.
Kyuhyun mengambil napas pendek, Ia hampir saja terlupa pada snack potato yang dibelinya saat mampir di mini market. Ia melirik ke arah Seohyun yang hendak beranjak, “Seohyun!” Panggilnya segera.
Seohyun terhenti dan lekas memalingkan punggungnya. “Kenapa Oppa?”
“Untukmu!!” Kyuhyun lekas mengeluarkan snack itu dari tas lalu memberikannya.
“Wah, terimakasih.” Sambut Seohyun gembira. “Kalau begitu aku permisi dulu, sampai jumpa lagi besok lusa.” Ia pun berpamitan dan tanpa berbasa-basi bergegas menjauh dari ruangan yang mulai dingin karena angin malam menembus masuk tengah berhembus.
“Oh, ya sampai jumpa lagi.” Kyuhyun masih saja tampak canggung. Ia pun lekas melambaikan tangannya seperti orang bodoh lalu tersenyum tanpa makna untuk menutupi rasa kikuk yang tengah menyerangnya.
Seohyun hanya membalasnya dengan senyum tipis lalu berlalu dan sekejap menghilang serta lenyap di balik pintu. Kyuhyun pun menarik napasnya dalam-dalam sambil memegangi dadanya dan merasakan jantungnya yang masih saja berdebar-debar.
“Ada apa sebenarnya denganku? Pabo!!” Ia tertawa mengejek dirinya sendiri. Ia pun juga lekas pergi dari tempat itu dan bayang-bayang wajah Seohyun masih tetap merasuki pikirannya.
♥ ♥ ♥
“Baiklah, semuanya bersiap-siap!!” Sang Manager tampak begitu sibuk mengatur para artis mereka di balik panggung.
Beberapa diantara mereka tampak tenang dan bisa dengan santai duduk di bangku panjang sambil mengobrol dengan yang lainnya. Sungmin masih sibuk dengan sang penata rias yang coba merapikan bedak yang melapisi wajahnya. Ia membiarkan perempuan yang tampak lebih tua darinya itu bereksperimen dengan peralatan make-up miliknya.
Duduk Shindong bersama Kekasihnya di salah satu sopa, dimana hanya ada mereka berdua. Nari pun menyuapkan nasi untuk orang tersayangnya itu, lalu membiarkan Shindong mengunyahnya sebentar. Tampak di sudut lain Eunhyuk tengah berlatih beberapa gerakan dancenya bersama Taemin.
Sementara Kyuhyun tetap berusaha tenang meskipun keringat dingin mengucur di dahinya. Ia menarik napas dalam-dalam, lalu menaikkan volume suara musik dari i-pod yang tengah didengarnya. Ia pun menunduk sambil terus mengingat tiap bait lagu yang nanti akan dinyanyikannya bersama Seohyun. Ia lekas mengalihkan perhatiannya pada gantungan kunci boneka kepala pororo.
“Kyuhyun!! Kau sudah siap? Sebentar lagi kau akan tampirl bersama Seohyun.” Pengatur jalannya konser lekas masuk ke dalam ruangan itu untuk memberitahukan.
Kyuhyun kembali menarik napas pendek, lalu menutup kedua matanya sambil berdoa. “Tuhan, berikan aku kekuatan. Semoga semuanya berjalan lancar.” Batinnya.
“Hai semuanya!!” Suara yang sudah tak asing lagi itu lekas menyadarkannya. Ia pun tersentak dan bergegas menyembunyikan benda kecil yang imut itu ke dalam tasnya. Sikapnya sekejap berubah mendapati Yoona yang datang bersama Seohyun. Kedua gadis itu berdiri di dekat pintu masuk sambil terus menyapa beberapa orang yang ada disana.
Seohyun melemparkan senyuman dari bibirnya yang mungil pada Kyuhyun yang mulai terpesona. Ia terdiam dan hatinya terus saja berdecak kagum melihat sosok gadis dengan gaun putih panjang tengah berdiri seperti layaknya seorang dewi di hadapannya. Angan pun datang menyapa, Ingin sekali rasanya Ia menyentuh dengan lembut kedua pipi gadis itu lalu berkata ‘Kau cantik sekali’. Tapi, Ia coba mengendalikan gejolak asmara yang tengah merasuki jiwanya. “Oh Hai!!” Balas Kyuhyun segera.
Yoona hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah konyolnya. “Kalau begitu aku permisi dulu.” Pamitnya lalu meninggalkan sang Magnae di ruang tunggu Super Junior.
“Sudah saatnya Seohyun dan Kyuhyun!!” Panggil salah seorang staff yang tiba-tiba muncul dari balik pintu.
“Oh Baiklah.” Seohyun dan Kyuhyun serentak.
Kyuhyun yang hanya mengenakan setelan jas berwarna hitam lekas melepaskan headset yang menyumpal di telinganya. Lalu menyimpan i-podnya ke dalam tas dan meninggalkan barang berharganya itu bersama dengan anggota super junior yang masih duduk disana menunggu giliran.
♥ ♥ ♥
Teriakan dari para penggemar menggema ke seluruh stadion, mereka memberikan tepukan meriah menyambut penampilan dua magnae dari group yang cukup popular itu. Mereka tampak begitu antusias menanti duet perdana yang masing-masing dari mereka memiliki suara emas.
Musik pun mulai diputar, alunan nada yang begitu indah berdengung di telinga. Seohyun dan Kyuhyun dengan microphone di tangan mereka mulai menyanyikan tiap kata yang tesusun rapi di tiap bait kalimatnya.
“I walk a long way
Also a lot harder
Seemed to feel with the Rt
Between us can remember
Because precious time
I can feel is with
I walk a long way
Also a lot harder
Seemed to feel with the Rt
Alone (alone) can remember (can feel)
Because precious time”
Semua orang begitu kagum melihat keselarasan serta keserasian diantara mereka berdua. Meskipun mereka masih tampak sedikit canggung, tapi segala sesuatunya berjalan dengan sempurna. Kyuhyun bahkan memberanikan dirinya untuk menggapai tangan Seohyun lalu menggenggamnya dengan erat. Seohyun pun hanya membalasnya dengan senyuman simpul dan masih sedikit malu-malu.
♥ ♥ ♥
Gelak tawa memenuhi tempat itu, musik lembut pun siap menemani mereka menghabiskan waktu malam. Pelayan datang silih berganti menyuguhkan minuman dan menyajikan hidangan untuk mengganjal perut mereka yang mulai keroncongan.
Suasana dalam ruangan itu pun tampak sesak, Para laki-laki duduk bersila dan Para wanitanya duduk manis di atas bantal yang empuk. Mereka duduk berjejer di sebuah meja yang panjang, saling menghadap satu sama lain sambil sesekali melempar guyonan untuk menyegarkan suasana.
“Cheers!!!!!!!” Mereka pun bersulang menikmati akhir konser yang terselenggara dengan sangat sukses dan semua penggemar pun tampak puas dengan aksi panggung mereka yang mengagumkan.
“Oh, ya bagaimana kalau kita bermain kosa kata bahasa inggris?” Ajak Yoona.
“Ah sepertinya itu ide bagus.” Yang lainnya tanpa ragu menyetujui sarannya.
Kyuhyun masih duduk membisu diantara Sungmin dan Ryeowook yang tengah menghabiskan makan malam menu special yang mereka pilih sendiri. Ia kembali meneguk segelas kecil soju untuk lebih menenangkan pikirannya yang masih kacau, Ia kembali menatap tangannya yang telah menggenggam erat tangan lembut Seohyun. “Apa yang sekarang harus aku lakukan?” Ia terus saja menunduk dan tak peduli pada suara gaduh orang-orang yang berada di sekelilingnya.
“Hukumannya adalah mencuci semua peralatan makan yang sudah selesai digunakan.” Sahut Yoona yang dengan setia duduk disamping Donghae.
“Apa!!!” Mereka terkejut.
“Kenapa?” Yoona tak menggubris protes dari teman-temannya. “Ayolah, dua orang yang melakukan kesalahan akan dihukum mencuci piring. Okay!!!” Tegasnya lagi.
“Baiklah!!!” Mereka pun dengan cukup terpaksa menerima tawaran itu.
“Ayo kita mulai. What is this?” Yoona memulai permainan dengan menunjuk sendok dan meminta Ryeowook untuk menjawab.
“This is spoon. Then what is this?” Ryeowook dengan sigap menunjukkan jari telunjuknya ke arah gelas dan meminta Yesung untuk memberikan jawaban.
“This is Glass, what is this?” Yesung menunjuk garpu dan meminta Sooyoung untuk menjawab.
Permainan pun terus berlangsung seperti itu, tanpa terasa waktu terus berlalu.
“What is this?” Yoona menunjuk kentang rebus yang masih tersisa dan meminta Kyuhyun yang duduk berhadapan dengannya untuk menjawab.
Kyuhyun masih larut dalam lamunannya, Ia gelagapan dan bingung memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Ia termenung untuk waktu yang tidak cukup lama, “Seohyun.” Ucapnya dengan mantap.
“Apa?? Seohyun?? Jadi Oppa menyamakan kentang rebus dengan Seohyun?” Yoona menggelengkan kepalanya mengundang tawa orang-orang yang ikut permainan.
“Apa bahasa inggrisnya kentang?” Kyuhyun coba mengingat kembali, pikirannya pun semakin kacau.
“Potato!!” Sahut Seohyun segera.
“Ah, bukankah dilarang memberitahukan jawabannya.” Sela Yuri tiba-tiba.
“Maafkan aku!!” Seohyun dengan raut wajah memelasnya.
“Kalau begitu kedua Magnae yang harus mencuci semua piring kotor. Permainan selesai!” Akhir Yoona dan tersenyum penuh kepuasan.
“Semuanya???” Kyuhyun tak percaya sambil menghela napasnya.
“Kalau begitu kami pulang ke dorm dulu. Sampai ketemu lagi besok!! Jangan lupa cuci sampai bersih.” Taeyeon yang ikut ambil bagian lekas bangkit dari duduknya. “Ah aku benar-benar sangat kenyang.” Ucapnya lagi.
“Ayo Taeng!!” Leeteuk lekas beranjak dari tempat itu segera menarik tangan kekasihnya lalu menggandengnya keluar dari rumah makan.
“Ayo kita pulang!!” Suara mereka yang riuh terus saja mengiringi jalannya acara makan malam.
♥ ♥ ♥
Satu persatu dari mereka meninggalkan tempat itu dan membiarkan Kyuhyun menyelesaikan hukuman yang diterimanya bersama Seohyun. Mereka berdua masih tak bicara sepatah katapun dan coba mencari kesibukan dengan memasang sarung tangan untuk melindungi kedua tangan mereka agar tetap terjaga kehalusannya.
Mereka pun berdiri berdekatan di tempat cuci piring, bersiap untuk mencuci semua tumpukan peralatan makan yang kotor. Mereka kembali diam seribu bahasa dan sesekali menghela napas. Seohyun segera meraih spon yang terletak dalam mangkok penuh busa. Ia pun menyingkirkan bekas makanan yang tersisa di pinggiran piring dan membuangnya ke dalam tong sampah. Ia mulai menggosok piring-piring itu sampai bersih. Kyuhyun tak mau tinggal diam, Ia segera menyambut piring beserta gelas-gelas yang diselimuti busa lalu membilasnya dengan air yang mengalir melalui kran.
“Seohyun, terima kasih karena sudah menemaniku mencuci piring.” Kyuhyun yang masih tampak canggung coba mengawali pembicaraan.
“Bukankah ini juga hukuman untukku, Oppa.” Sahut Seohyun.
“Ah, benar juga.” Kyuhyun tersipu malu, Ia lekas menengadah menatap langit-langit dapur yang berkarat. “Ada apa sebenarnya denganku?” Ia memaki dirinya sendiri.
“Oppa, lain kali kau harus lebih giat lagi mengingat lirik lagunya. Kulihat tadi Oppa agak sedikit gugup saat di atas panggung.” Seohyun dengan lembut memberikan nasehatnya. “Oppa, tidak terlihat seperti biasanya. Ini bukan kali pertamanya Oppa berduet bukan?” Ucapnya dengan nada bercanda dan tertawa kecil. “Kau tahu? Aku pikir suaraku ini tidak akan pernah bisa bersatu dengan suara Oppa yang menakjubkan itu. Tapi aku sangat senang karena segala sesuatu halnya berlangsung dengan sangat lancar.” Sambungnya lagi lalu tersenyum tipis.
“Apa?” Kyuhyun tak percaya Seohyun masih sempat memperhatikan kemampuan vokalnya.
“Kelak di konser berikutnya, Oppa harus terus berusaha.” Seohyun tanpa segan memberikan semangat.
“Ah, kau ini! Suaramu juga sangat istimewa.” Kyuhyun balas memuji. “Bahkan semua penyanyi wanita legendaris kalah oleh kehebatan vokalmu.” Ia terus saja menyanjung.
“Jangan berlebihan, Oppa. Aku masih belum ada apa-apanya kalau dibandingkan mereka.” Seohyun terus saja merendahkan dirinya.
“Kalau begitu mulai dari sekarang ayo kita berlatih sama-sama!!” Kyuhyun sambil mengepalkan tangannya.
Seohyun pun mengangguk, “Semangat!!!” Serunya menggebu-gebu.
Mereka pun saling melempar tawa.
“Oh ya kudengar dari Yoona kau sangat menyukai kentang?”
“Benar, snack kentang, kentang goreng, kentang rebus . . . aku suka semuanya.” Seohyun menahan liurnya yang menitik saat mengingat semua makanan kesukaannya disebutkan. “Bagaimana dengan Oppa?”
“Aku juga sangat suka.”
“Kalau begitu kelak kau harus mentraktirku makan.”
“Mentraktirmu makan?” Kyuhyun terkejut.
“Bukankah aku sudah membantumu mencuci piring.”
“Ya!! Tadi kau sendiri yang bilang kalau ini juga hukuman untukmu.”
“Tentu saja tidak. Yoona unnie yang memintaku.”
“Yoona?” Kyuhyun kembali tersentak kaget.
“Dia bilang kau menyukaiku dan ingin melakukan pendekatan denganku.” Jelas Seohyun.
“Grandmodeer!!!” Teriak Kyuhyun dalam hatinya, suara auman batinnya itu pun terdengar menembus ke luar angkasa. Ia begitu geram, tapi Ia tak bisa sembunyikan rona merah pipinya. Sikapnya yang kikuk pun sekejap lenyap tatkala Seohyun melemparkan guyonan untuk mengajaknya bercanda. Ia pun tertegun pada sikap gadis itu yang membuatnya semakin terlena dan terhanyut dalam belaian cinta yang begitu saja datang menyapanya. “Sepertinya aku memang jatuh cinta pada gadis ini.” Batinnya berbisik.
“Apa benar kau menyukaiku?” Seohyun dengan nada kecil coba memastikan.
“Menurutmu?”
Seohyun hanya menggeleng.
“Bagaimana kalau  . .” Kyuhyun terputus-putus. “Bagaimana kalau sabtu nanti kita pergi kencan?” Ia sedikit ragu.
“Kebetulan hari itu aku ada jadwal shooting. Bagaimana kalau hari minggu saja?”
“Ne!!!” Kyuhyun terus saja dibuat kaget. “Baiklah.” Jawabnya mengiyakan.
“Sudah hampir jam 12 malam, sebaiknya kita selesaikan ini secepatnya Oppa.” Pinta Seohyun mengingat banyaknya peralatan makan yang masih menumpuk di hadapan mereka.
“Oh, benar juga.” Kyuhyun hampir saja terlupa. “Grandmodeer, awas saja kau!!!” Batinnya lagi jengkel.
Mereka pun bergegas melanjutkan kembali hukuman yang sempat tertunda karena obrolan singkat yang baru saja mereka lakukan. Sesekali mereka saling berbalas senyum saat mata mereka bertemu dan menatap. Seohyun menyanyikan kembali lagu Duet yang mereka bawakan agar suasananya tampak lebih santai. Kyuhyun lekas mengikuti dengan suaranya yang berkarakter. Mereka pun saling bersahutan dan bernyanyi dengan gembira, tak sedikit pun terlihat raut wajah yang pilu. Hanya ada perasaan suka cita dan menerima semuanya dengan ikhlas.
Dari balik pintu dapur yang sedikit terbuka, Yoona mengendap-endap dan mengintip coba melihat secara langsung keakraban yang terjalin secara perlahan antara ke dua sahabat baiknya itu.
“Bagaimana?” Donghae yang baru saja menghampiri lekas berbisik dengan suara pelan.
“Semuanya beres, Oppa.” Desis Yoona. “Tapi, kau tahu? Aku tidak pernah mengatakan pada Seohyun bahwa Kyuhyun menyukainya.” Ia merautkan wajahnya bingung.
“Benarkah?” Sahut Donghae yang berdiri tepat di belakangnya ikut menjulurkan kepala.
“Sangat aneh.” Tanya pun merasuki benak Yoona, Ia lekas menatap penuh kecurigaan ke arah punggung Seohyun.
Sepasang kekasih itu pun meluangkan waktu mereka sejenak untuk terus mengawasi dari balik daun pintu. Mereka memasang telinga, menguping pembicaraan antara Seohyun dan Kyuhyun.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar